Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, dalam rangka mengikuti Kompetisi
Menulis Essay dengan tema “Mengatasi
Masalah Sosial Dengan Cara Inovatif”
disini saya akan mengangkat salah satu masalah sosial yaitu Kecemburuan
Sosial yang saat ini sedang terjadi di antara GOJEK dengan tukang ojek
pengkolan atau tukang ojek biasa. Oleh karena itu izinkan saya menyampaikan ide
saya tentang menyelesaikan salah satu masalah sosial ini dengan menjelaskan
terlebih dahulu apa itu Masalah Sosial?
Menurut
Martin S. Weinberg, Masalah Sosial merupakan situasi yang dinyatakan sebagai
keadaan yang bertentang dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup
penting, dimana masyarakat sepakat melakukan suatu tindakan guna mengubah
situasi tersebut. (www.pengertianpakar.com). Sebuah masalah akan
menjadi Masalah Sosial apabila masalah tersebut dirasakan oleh banyak orang.
Hemat saya, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terjadi nya kesenjangan
suatu hal yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat dan juga
berdampak kepada masyarakat. Banyak sekali contoh Masalah Sosial yang kerap
terjadi di antara masyarakat, contoh nya seperti pembunuhan, pencurian,
pemerkosaan, kemiskinan, konflik antar ras, dll. Mengapa masalah sosial bisa
terjadi? Itu karena ada nya interaksi sosial antara individu, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Berawal dari interaksi sosial yang
sangat bermanfaat bagi kita, Manusia yang merupakan mahluk sosial. Namun dari
interaksi sosial itu sendiri dapat terjadi masalah sosial karena adanya
kesenjangan diantara para pelaku interaksi sosial tersebut. Masalah sosial juga
memiliki beberapa faktor yaitu, faktor yang pertama ialah faktor ekonomi
seperti misalnya kemiskinan dan juga pengangguran, faktor yang kedua ialah
faktor budaya seperti misalnya perceraian, kenakalan remaja dan juga pengaruh
budaya asing, faktor yang ketiga ialah faktor biologis misalnya seperti
kebutuhan biologis dll, dan yang terakhir adalah faktor psikologis misalnya
kelainan ataupun penyakit psikis si pelaku masalah sosial. Masalah sosial kerap
kali terjadi di Kota besar karena banyak nya interaksi sosial di Kota besar
yang menyebabkan para pelaku sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nya
harus melakukan penyimpangan dan terjadilah masalah sosial. Akhir-akhir ini
saya sering sekali melihat masalah sosial yang baru baru ini muncul karena
terjadi nya kalah saing diantara dua pihak, yaitu adalah kecemburuan sosial
antara GOjek dengan tukang ojek pengkolan atau tukang ojek biasa. Apakah
kecemburuan sosial itu adalah masalah sosial? Ya tentu saja, karena kecemburuan
sosial dapat menyebabkan pelaku tindakan sosial tersebut melakukan hal yang
tidak wajar. Kecemburuan sosial ini pun dapat kita temukan di jalanan
akhir-akhir ini, seperti ada nya spanduk yang menyatakan bahwa tukang ojek
pengkolan atau tukang ojek biasa setempat tidak setuju jikalau GOjek melewati area
pengkolan mereka karena menurut tukang ojek setempat hal itu membuat mereka
kehilangan pelanggan dan membuat mereka tidak dapat meraih hasil yang maksimal
sebagai tukang ojek.
Kecemburuan
Sosial yang awalnya hanya menimbulkan rasa iri/cemburu dihati dapat berujung
terjadi nya tindak pengucilan / Bullying apabila
para pelaku kecemburuan sosial ini sudah tidak tahan lagi akan hal yang terjadi
pada dirinya. Dan ya, hal ini benar benar terjadi yang awal nya tukang ojek
biasa yang cemburu kepada GOjek hanya menampilkan kecemburuan itu melalui media
cetak yaitu melalui spanduk tapi kemudian jika lama kelamaan kecemburuan sosial
itu terjadi tukang ojek biasa setempat yang bertemu dengan GOjek yang sedang
membawa pelanggan mereka tiba-tiba tukang ojek biasa tersebut dengan tega
membentak bahkan mencaci-maki GOjek tersebut, tidak hanya GOjek yang sedang
membawa pelanggan nya bahkan GOjek yang hanya sekedar mengantarkan barang pun
terkena cacian dari tukang ojek setempat. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan
kerugian sepihak, entah itu dari GOjek nya maupun dari tukang ojek biasa karena
GOjek yang terhalang oleh tukang ojek setempat mungkin tidak bisa bekerja
dengan maksimal akibat terancam oleh spanduk-spanduk yang terpasang di jalanan
dengan bermaksud mengatakan “ANTI GOJEK”. Meskipun kecemburuan sosial ini
terjadi, tetapi menurut saya ada nya GOjek ini sangat bagus bagi para
pengangguran maupun bagi para pekerja yang dimana penghasilannya kurang untuk
mencukupi kebutuhan nya, GOjek ini juga membuka pekerjaan lapangan yang sangat
banyak untuk para pengangguran. Terkadang terfikir dibenak saya, “kasihan
sekali tukang ojek setempat yang kehilangan pelanggan akibat adanya GOjek.” Dan
setelah mengetahui tindakan tukang ojek biasa terhadap GOjek sempat terfikir
dibenak saya, “tidak boleh seperti ini, hidup itu memang selalu bersaing oleh
karena itu tukang ojek tidak boleh berlaku seperti itu terhadap GOjek akibat
kalah saing.” Tapi apa yang saya fikirkan ini bukan berarti GOjek tidak boleh
eksis di bidang transportasi saat ini, tetapi bagaimanapun cara nya GOjek tetap
berjalan dengan lancar dan tukang ojek biasa tetap mendapatkan pelanggan nya
atau tetap mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk menyelesaikan atau mengurangi
kecemburuan sosial ini saya memiliki ide inovatif agar hal ini bisa teratasi.
Ide yang pertama, harus adanya penyuluhan sosial dari pihak GOjek yang
ditujukan untuk tukang ojek biasa bahwa perlu ada nya sifat bersaing yang kuat
dan terus berusaha agar mendapatkan hasil yang maksimal. Ide yang kedua, yaitu
membuatkan komunitas Tukang Ojek, komunitas ini berarti seluruh tukang ojek
yang ikut andil dalam hal transportasi di daerah tersebut. Komunitas ini selain
bertujuan untuk mengakrabkan para tukang ojek bisa juga sekalian bertukar ide
dan juga bercerita tentang pengalaman mereka menjadi tukang ojek biasa maupun
tukang ojek yang bernaunang perusahaan. Pembuatan komunitas juga berguna untuk membuat
pangkalan bersama, seperti misalnya GOjek yang dahulunya adalah tukang ojek
biasa membuat pangkalan ojek bersama yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri.
Seperti hal yang saya lihat di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan tukang
ojek setempat yang memiliki pangkalan mereka dengan senang hati menyediakan
untuk GOjek mangkal di pangkalan tersebut. Ide yang terakhir menurut saya
adalah ada nya pembagian jadwal bagi para GOjek dan tukang ojek biasa yang ada
didalam pangkalan bersama tersebut yang sudah mereka buat, misalnya GOjek yang
mendapatkan order di hp nya bahwa ada 2 orderan yang muncul sekaligus mereka
langsung memberikan salah satu orderan itu kepada tukang ojek yang biasa dengan
syarat sudah ada nya persetujuan antara GOjek dan tukang ojek biasa tersebut
dan bagaimana cara nya persetujuan itu menyentu titik deal? Yaitu kembali lagi
ke ide pertama dengan cara penyuluhan yang sebaik-baiknya. Dan disaat GOjek
memberikan orderan mereka kepada tukang ojek biasa, GOjek langsung
memberitahukan hal tersebut kepada pelanggan yang akan dijemput bahwasanya yang
akan menjemput nya adalah tukang ojek biasa. Untuk masalah tarif pasti ada
perbedaan sedikit karena penghasilan dari GOjek dan tukang ojek biasa pasti
berbeda, oleh karena itu dibutuhkan ada nya rasa kerelaan dari GOjek terseb
untuk mengalah. Demikian lah essay yang dapat saya tulis untuk menguraikan ide
saya yang bertema “Mengatasi Masalah
Sosial Dengan Cara Inovatif” dan dengan judul “Mengatasi Kecemburuan Sosial Antara GOjek dan Tukang Ojek Pengkolan.” Untuk
itu saya ucapkan terimakasih yang sebesar besar nya sudah mau membaca essay
saya dan mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam essay ini. Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatu..
.
.
.
Alhamdulillah essay yang gua buat ini berhasil menjadi juara di lomba essay tentang "Mengatasi Masalah Sosial Secara Inovatif"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar