Blogger Widgets

Selasa, 23 Agustus 2016

Membaca Menjadi Cerminan Bangsa

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, untuk menyelesaikan tugas artikel guna melengkapi syarat OPAK 2016 maka saya akan menulis essay dengan tema “Budaya Membaca di Indonesia” setelah saya mencari referensi tentang tema essay yang akan saya tulis, saya sangat tertarik ketika membaca sebuah artikel dimana disitu disebutkan bahwa peminat membaca di Indonesia hanyalah 0,001 persen itu berarti dari 10.000 hanya satu orang saja yang minat membaca. Oleh karena itu saya akan menjadikan bahan ini sebagai judul essay saya, “Membaca Menjadi Cerminan Bangsa”. Sebelum nya, apa itu Membaca?

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis (Tarigan, 1984:7). Membaca pada umum nya sering kita lakukan saat kita menjadi siswa di Sekolah karena membaca merupakan kebutuhan bagi kita sebagai siswa yang harus menguasai pelajaran yang akan kita pelajari. Disitu titik masalah, orang membaca jikalau mereka membutuhkan nya. Ini lah yang menjadi cerminan bangsa kita, kebanyakan orang di bangsa kita tidak suka membaca buku mereka lebih cenderung menghabiskan waktu mereka dengan melakukan kegiatan yaitu menonton Tv, Jika merujuk data yang pernah dikeluarkan Badan Pusat Statisitik (BPS) pada tahun 2012 dijelaskan bahwa sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca dari berbagai sumber seperti surat kabar, buku atau majalah. Betapa signifikan nya perbandingan data yang pernah dikeluarkan oleh BPJS bahwa anak berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton di bandingkan membaca hal ini lah yang menjelaskan mengapa peminat membaca di Indonesia hanyalah 0,001 persen. (https://beritagar.id/artikel/berita/hari-buku-dan-minat-baca-yang-memprihatinkan)

Jika dibandingan dengan Negara maju seperti Malaysia, rata rata penduduk disana membaca 3 judul pertahunnya dan di Jepang rata rata penduduk disana bisa menghabiskan
5 sampai 10 judul pertahunnya (
https://beritagar.id/artikel/berita/hari-buku-dan-minat-baca-yang-memprihatinkan) ini lah mengapa rata-rata orang awam lebih banyak menanyakan hal yang umum yang seharus nya mereka sudah ketahui terlebih dahulu jika mereka “membaca” ini yang menjadi cerminan bangsa Indonesia betapa banyak pemuda umum nya kurang cerdas karena mereka tidak terbiasa membaca terlebih dahulu mereka tidak mau mencari tahu terlebih dahulu dengan “membaca”. Padahal membaca sangat memiliki manfaat untuk pembaca nya sendiri yaitu yang paling utama adalah orang yang rajin membaca akan menambah wawasan dan pengetahuan karena dengan membaca buku kita mendapatkan informasi baru yang mungkin belum pernah kita ketahui sebelumnya, dan yang perlu kita ingat pengetahuan itu “sangat” lah penting karena semakin banyak pengetahuan yang kita miliki maka akan semakin siap kita menghadapi tantangan yang akan kita hadapi. Manfaat lain yang didapat dari membaca adalah kita dapat meningkatkan kualitas memori kita karena jika kita sering membaca maka otak kita akan terbiasa untuk mengingat alur cerita misalnya dan kita akan terbiasa untuk konsesntrasi dalam berfikir dan dengan membaca buku otak kita akan terlatih secara maksimal dibanding kita hanya mendengar atau menonton televisi. Rajin membaca buku juga menjadi manfaat tersendiri bagi orang yang ingin menjadi penulis karena dengan rajin membaca buku akan semakin banyak kosakata yang kita kuasai sehingga kita akan terampil dalam menyusun bahasa. Dan lebih banyak manfaat yang akan kita peroleh jika kita rajin membaca.

Oleh karena itu sudah kita ketahui banyak sekali manfaat dari membaca yang akan sangat membantu kita di masa depan, terhubung kita adalah Mahasiswa calon generasi penerus bangsa sudah seharusnya kita rajin dalam membaca. Alangkah lebih baik nya jika kita membiasakan diri untuk membaca karena dengan membaca kita akan menjadi Mahasiswa yang cerdas, Mahasiswa yang kritis terhadap sesuatu dan memang sudah seharusnya seperti itu. Apakah kita bisa mengubah data statistik yang menunjukkan hanya 0,001 persen minat pembaca di Indonesia? Tentu saja bisa setidak nya biasakan diri kita untuk membaca koran di pagi hari kalaupun kita tidak sempat membaca Koran, teknologi merupakan hal yang sangat lumrah untuk kita dengan sekejap kita bisa mendapatkan berita di internet jika tidak sempat membaca di Koran kita bisa membaca berita di internet, bukan? Bahkan tidak hanya berita sekarang pun kita bisa membaca buku melalui Internet. Jaman yang sudah canggih menuntut kita untuk menjadi mahasiswa yang aktif, Ayo jadilah mahasiswa yang rajin membaca supaya kita bisa menjadi generasi yang cerdas, pintar, dan kritis terhadap suatu hal.

Marilah kita rajin dalam membaca karena tingkat kerajinan membaca disuatu Negara akan sangat mencerminkan seberapa cerdas Negara itu,  karena dengan rajin membaca kita akan menguasai ilmu pengetahuan seperti yang sudah saya jelaskan tadi jika kita menguasai ilmu pengetahuan maka kita akan siap menghadapi masa depan membaca buku merupakan langkah awal untuk menjadi generasi penerus bangsa yang hebat. Kita, Mahasiswa tidak lama lagi akan menghadapi dunia luar yang menuntu kita untuk berwawasan tinggi, jika kita tidak rajin dalam membaca maka bagaimana kita akan menghadapi dunia luar kelak? Anggap buku ini merupakan gerbang wawasan jika kita sudah menguasai gerbang wawasan maka kita akan siap menguasai dunia. Untuk itu mari mulai sekarang kita rajin dalam membaca agar menjadi generasi penerus bangsa yang siap menghadapi dunia luar kelak.

Munawar Aidil
Adab dan Humaniora
Bahasa dan Sastra Inggris

Selasa, 24 Mei 2016

Pilihan yang Harus di Pilih

Pilihan yang Harus di Pilih
    
Pilihan merupakan hal yang akan selalu dihadapi oleh kita yaitu manusia, mengapa demikian? karena ketika kita dihadapkan dengan hal yang baru pasti selalu saja ada pertimbangan dalam memilih pilihan tsb. Oleh karena itu ketika kita menghadapi hal yang baru kita temui, bahkan asing sebelum nya didalam hidup kita harus dipilih terlebih dahulu yang mana yang akan kita pilih supaya pilihan tsb tidak akan disesali nanti nya. Memilih suatu hal yang baru memanglah tidak mudah, tidak semudah memikirkan indah nya pelangi, tidak semudah membayangkan hal baik yang ingin kita dapat, juga tidak semudah menikmati hal yang kita inginkan tetapi memilih itu adalah hal yang sangat membimbangkan ekspektasi dan realita kita.


          "Life Must Go On" ya mungkin kata kata inilah yang mengharuskan kita memilih sesegera mungkin pilihan yang ada dihadapan kita, tidak perlu bingung untuk memilih pilihan yang ada dihadapan kita cukuplah kita bertanya pada diri kita sendiri akankah pilihan yang saya pilih ini merupakan pilihan “terbaik” ataukah pilihan yang akan saya ambil ini adalah pilihan “terbalik”. Jangan lupa untuk mendiskusikan pilihan yang akan kita pilih ini, ingat! Kita adalah mahluk sosial tidak perlu malu untuk mendiskusikan pilihan kita tetapi diskusikan pilihan yang akan kita pilih kepada keluarga terlebih dahulu, lalu berdoa kepada Allah memohon supaya pilihan yang kita pilih adalah pilihan terbaik.


          Setelah pilihan yang membingungkan kita itu sudah kita pilih dengan “yakin” maka yang selanjutnya bisa kita lakukan adalah menjalani pilihan tersebut dengan bersungguh-sungguh, dengan serius, dan dengan keikhlasan tentunya. Karena akan menjadi percuma pilihan yang telah kita pilih nantinya pabila kita tidak sungguh-sungguh menjalani pilihan yang telah kita pilih. Menjalani hal yang baru memanglah tidak mudah, untuk itu anggap saja hal baru yang kita temui adalah kebiasaan yang sering kita lakukan sebelumnya sehingga kita dapat terbiasa dengan hal baru tsb. Jangan pernah kita merasa diacuhkan oleh lingkungan baru, mungkin ya kita memang diacuhkan tapi kembali harus kita ingat bahwa kita adalah mahluk sosial yang diharuskan untuk bersosial.
 “Pilihlah pilihan terbaik bukan pilihan terbalik” -munaword

Sabtu, 30 April 2016

Mengatasi Kecemburuan Sosial Antara GOJEK dan Tukang Ojek Pengkolan

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Essay dengan tema “Mengatasi Masalah Sosial Dengan Cara Inovatif”  disini saya akan mengangkat salah satu masalah sosial yaitu Kecemburuan Sosial yang saat ini sedang terjadi di antara GOJEK dengan tukang ojek pengkolan atau tukang ojek biasa. Oleh karena itu izinkan saya menyampaikan ide saya tentang menyelesaikan salah satu masalah sosial ini dengan menjelaskan terlebih dahulu apa itu Masalah Sosial?
Menurut Martin S. Weinberg, Masalah Sosial merupakan situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentang dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut. (www.pengertianpakar.com). Sebuah masalah akan menjadi Masalah Sosial apabila masalah tersebut dirasakan oleh banyak orang. Hemat saya, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terjadi nya kesenjangan suatu hal yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat dan juga berdampak kepada masyarakat. Banyak sekali contoh Masalah Sosial yang kerap terjadi di antara masyarakat, contoh nya seperti pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, kemiskinan, konflik antar ras, dll. Mengapa masalah sosial bisa terjadi? Itu karena ada nya interaksi sosial antara individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Berawal dari interaksi sosial yang sangat bermanfaat bagi kita, Manusia yang merupakan mahluk sosial. Namun dari interaksi sosial itu sendiri dapat terjadi masalah sosial karena adanya kesenjangan diantara para pelaku interaksi sosial tersebut. Masalah sosial juga memiliki beberapa faktor yaitu, faktor yang pertama ialah faktor ekonomi seperti misalnya kemiskinan dan juga pengangguran, faktor yang kedua ialah faktor budaya seperti misalnya perceraian, kenakalan remaja dan juga pengaruh budaya asing, faktor yang ketiga ialah faktor biologis misalnya seperti kebutuhan biologis dll, dan yang terakhir adalah faktor psikologis misalnya kelainan ataupun penyakit psikis si pelaku masalah sosial. Masalah sosial kerap kali terjadi di Kota besar karena banyak nya interaksi sosial di Kota besar yang menyebabkan para pelaku sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nya harus melakukan penyimpangan dan terjadilah masalah sosial. Akhir-akhir ini saya sering sekali melihat masalah sosial yang baru baru ini muncul karena terjadi nya kalah saing diantara dua pihak, yaitu adalah kecemburuan sosial antara GOjek dengan tukang ojek pengkolan atau tukang ojek biasa. Apakah kecemburuan sosial itu adalah masalah sosial? Ya tentu saja, karena kecemburuan sosial dapat menyebabkan pelaku tindakan sosial tersebut melakukan hal yang tidak wajar. Kecemburuan sosial ini pun dapat kita temukan di jalanan akhir-akhir ini, seperti ada nya spanduk yang menyatakan bahwa tukang ojek pengkolan atau tukang ojek biasa setempat tidak setuju jikalau GOjek melewati area pengkolan mereka karena menurut tukang ojek setempat hal itu membuat mereka kehilangan pelanggan dan membuat mereka tidak dapat meraih hasil yang maksimal sebagai tukang ojek.
 Kecemburuan Sosial yang awalnya hanya menimbulkan rasa iri/cemburu dihati dapat berujung terjadi nya tindak pengucilan / Bullying apabila para pelaku kecemburuan sosial ini sudah tidak tahan lagi akan hal yang terjadi pada dirinya. Dan ya, hal ini benar benar terjadi yang awal nya tukang ojek biasa yang cemburu kepada GOjek hanya menampilkan kecemburuan itu melalui media cetak yaitu melalui spanduk tapi kemudian jika lama kelamaan kecemburuan sosial itu terjadi tukang ojek biasa setempat yang bertemu dengan GOjek yang sedang membawa pelanggan mereka tiba-tiba tukang ojek biasa tersebut dengan tega membentak bahkan mencaci-maki GOjek tersebut, tidak hanya GOjek yang sedang membawa pelanggan nya bahkan GOjek yang hanya sekedar mengantarkan barang pun terkena cacian dari tukang ojek setempat. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan kerugian sepihak, entah itu dari GOjek nya maupun dari tukang ojek biasa karena GOjek yang terhalang oleh tukang ojek setempat mungkin tidak bisa bekerja dengan maksimal akibat terancam oleh spanduk-spanduk yang terpasang di jalanan dengan bermaksud mengatakan “ANTI GOJEK”. Meskipun kecemburuan sosial ini terjadi, tetapi menurut saya ada nya GOjek ini sangat bagus bagi para pengangguran maupun bagi para pekerja yang dimana penghasilannya kurang untuk mencukupi kebutuhan nya, GOjek ini juga membuka pekerjaan lapangan yang sangat banyak untuk para pengangguran. Terkadang terfikir dibenak saya, “kasihan sekali tukang ojek setempat yang kehilangan pelanggan akibat adanya GOjek.” Dan setelah mengetahui tindakan tukang ojek biasa terhadap GOjek sempat terfikir dibenak saya, “tidak boleh seperti ini, hidup itu memang selalu bersaing oleh karena itu tukang ojek tidak boleh berlaku seperti itu terhadap GOjek akibat kalah saing.” Tapi apa yang saya fikirkan ini bukan berarti GOjek tidak boleh eksis di bidang transportasi saat ini, tetapi bagaimanapun cara nya GOjek tetap berjalan dengan lancar dan tukang ojek biasa tetap mendapatkan pelanggan nya atau tetap mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk menyelesaikan atau mengurangi kecemburuan sosial ini saya memiliki ide inovatif agar hal ini bisa teratasi. Ide yang pertama, harus adanya penyuluhan sosial dari pihak GOjek yang ditujukan untuk tukang ojek biasa bahwa perlu ada nya sifat bersaing yang kuat dan terus berusaha agar mendapatkan hasil yang maksimal. Ide yang kedua, yaitu membuatkan komunitas Tukang Ojek, komunitas ini berarti seluruh tukang ojek yang ikut andil dalam hal transportasi di daerah tersebut. Komunitas ini selain bertujuan untuk mengakrabkan para tukang ojek bisa juga sekalian bertukar ide dan juga bercerita tentang pengalaman mereka menjadi tukang ojek biasa maupun tukang ojek yang bernaunang perusahaan. Pembuatan komunitas juga berguna untuk membuat pangkalan bersama, seperti misalnya GOjek yang dahulunya adalah tukang ojek biasa membuat pangkalan ojek bersama yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri. Seperti hal yang saya lihat di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan tukang ojek setempat yang memiliki pangkalan mereka dengan senang hati menyediakan untuk GOjek mangkal di pangkalan tersebut. Ide yang terakhir menurut saya adalah ada nya pembagian jadwal bagi para GOjek dan tukang ojek biasa yang ada didalam pangkalan bersama tersebut yang sudah mereka buat, misalnya GOjek yang mendapatkan order di hp nya bahwa ada 2 orderan yang muncul sekaligus mereka langsung memberikan salah satu orderan itu kepada tukang ojek yang biasa dengan syarat sudah ada nya persetujuan antara GOjek dan tukang ojek biasa tersebut dan bagaimana cara nya persetujuan itu menyentu titik deal? Yaitu kembali lagi ke ide pertama dengan cara penyuluhan yang sebaik-baiknya. Dan disaat GOjek memberikan orderan mereka kepada tukang ojek biasa, GOjek langsung memberitahukan hal tersebut kepada pelanggan yang akan dijemput bahwasanya yang akan menjemput nya adalah tukang ojek biasa. Untuk masalah tarif pasti ada perbedaan sedikit karena penghasilan dari GOjek dan tukang ojek biasa pasti berbeda, oleh karena itu dibutuhkan ada nya rasa kerelaan dari GOjek terseb untuk mengalah. Demikian lah essay yang dapat saya tulis untuk menguraikan ide saya yang bertema “Mengatasi Masalah Sosial Dengan Cara Inovatif” dan dengan judul “Mengatasi Kecemburuan Sosial Antara GOjek dan Tukang Ojek Pengkolan.” Untuk itu saya ucapkan terimakasih yang sebesar besar nya sudah mau membaca essay saya dan mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam essay ini. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
.
.
.
.
Alhamdulillah essay yang gua buat ini berhasil menjadi juara di lomba essay tentang "Mengatasi Masalah Sosial Secara Inovatif"

Selasa, 22 Oktober 2013

My School is My Second Home



Sekolahku Adalah Rumah kedua ku.



   Rumah itu, identik dengan semua yang kita perlukan sehari-hari. Rumah menjadi awal dari kehidupan kita sehari-hari. Hampir setiap hari, kita selalu mulai melakukan aktivitas kita dari rumah. Kita bangun tidur, mandi (yang malas mandi tolong diubah kebiasaannya), dan sarapan kita lakukan mulai dari rumah. Setelah itu, barulah kita melakukan kegiatan yang lain, baik di dalam rumah maupun diluar rumah. Kita belajar berjalan dan segalanya juga mulai dari rumah. Itulah kenapa setiap orang menggunakan istilah “pulang” ke rumah, karena rumah adalah awal, dan menjadi akhir dari tujuan kita setiap hari.
   Mungkin pembaca atau pendengar tidak ingin tahu, tapi saya coba sekedar memberi tahu saja karena seperti kata pepatah, semakin banyak yang kita tahu semakin banyak yang kita pelajari. Saya bersekolah di MAN 4 Jakarta, Jalan Ciputat Raya RT 005/RW 08 Pondok Pinang Jakarta Selatan. Saya mulai bersekolah disana ditahun ini. Disitulah kedua kalinya saya bersekolah di sekolah Madrasah karena sebelumnya saya bersekolah di Madrasah Tsanawiyah. Jadi, ini merupakan pengalaman yang istimewa buat saya.
    Tetapi ada satu hal lain yang istimewa. Saya seperti berada di rumah saya pada saat di sekolah karena ada beberapa hal yang ada di rumah, yang juga saya rasakan di sekolah..
    Di sekolah, saya belajar, bermain, dan mendapatkan hal-hal yang baru. Saya belajar untuk memahami apa arti sebenarnya dari hidup saya. Layaknya sebuah Panggung Sandiwara, sekolah saya adalah latarnya, dan sayalah pemainnya.
    Di sekolah, saya berjumpa dan mengalami banyak kejadian dengan teman-teman saya. Mereka mengajari segalanya. Mereka mengajari apa arti berbagi, menghargai, dan memahami. Mereka bisa menjadi teman yang baik, tapi mereka juga selalu mengingatkan saya bila saya melakukan suatu kesalahan. Mereka selalu terus bersama dan saling membantu satu sama lain. Terkadang, mereka turut membantu temannya untuk mendapatkan seorang wanita pujaannya, walaupun tidak disuruh, tapi yang terpenting, mereka adalah teman-teman yang rela untuk menemani temannya yang akan berpisah untuk terakhir kalinya. Mereka tidak akan melupakan temannya walaupun tidak bersama-sama dengan mereka saat ini, ataupun bahkan sampai selamanya. Itulah inti persahabatan yang sejati.
    Di sekolah, saya berjumpa dengan banyak guru. Sosok guru itu saya anggap sebagai orang tua ketiga saya didunia ini, karena yang pertama adalah ayah dan ibu saya, dan yang kedua adalah calon mertua saya nanti. Walaupun terkadang cara mengajarnya salah, tapi yang dibenaknya hanya satu. Dia ingin saya kelak menjadi orang yang berhasil. Siapa sangka, walaupun sosok mereka yang tegas dan serius, tetapi mereka bisa diajak bercanda bahkan bergombal ria pada saat ujian semester berlangsung. Itulah kasi saying yang ditunjukkan dari seorang guru ke murid-muridnya walaupun sebenarnya tidak pantas. Mereka memang bukan orang yang sempurna, tapi merekalah yang dapat membuat hidup saya sempurna.
    Sekolah saya bukanlah sebuah museum, tapi sekolah saya merupakan rumah yang memendam banyak peristiwa. Disekolahlah tempat dimana saya juga bisa dimarahi karena telah salah. Memang disalahkan itu tidak menyenangkan, tapi dengan disalahkanlah saya bisa diubah ke arah yang lebih baik.
    Sekolah saya bukanlah rumah yang mewah, dengan pernak-pernik mahal dan banyak mobil-mobil mewah terparkir di depan sekolah. Tapi, sekolahku adalah rumah yang penuh canda, tawa, senyum, dan kehangatan. Saya menulis kehangatan karena kalau saya menulis kepanasan atau kedinginan, ceritanya jadi jelek.
    Sekolah ini mungkin sekolah terbaik di Jakarta, seperti yang ditulis oleh beberapa media. Sekolah ini bukanlah sekolah terbaik yang ada di dunia. Tapi bagi saya, sekolah ini adalah rumah terbaik dan ternyaman yang pernah saya miliki selama saya hidup.
    Sekolah ini telah menjadi akan menjadi saksi bisu perjalanan saya selama duduk sejak kelas 1 Aliyah. Dia melihat gerak-gerik dan langkah kaki saya baik di lantai maupun lapangan sekolah. Banyak kisah, baik yang diketahui maupun tidak oleh orang lain sudah saya alami di sekolah ini. Sudah hampir 10 kali saya kehilangan uang di sekolah ini. Saya ingin bertanya ke dinding sekolah ini, tapi apadaya namanya juga bisu. Dengan berat hati, saya ikhlaskanlah semuanya.
    Sekolah adalah tempat melepas semua kegundahan saya, tempatku untuk melepas semua penat di dada. Sekolah adalah tempat saya memberi senyum kepada setiap orang yang menatap saya, dan karena itulah saya sering dijauhi oleh banyak orang.

"LOMBA BLOG SISWA MAN4 JAKARTA"

Minggu, 20 Oktober 2013

Aplikasi Sumpah Pemuda di masa kini


 


Mau dibawa kemana Sumpah Pemuda kita?

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945. Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam bagi bangsa ini, sumpah pemuda berisi ikrar bersatunya dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa.  Ini mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, ancaman maupun krisis. Sudah selayaknya kita bersatu dan memperkuat ikatan satu sama lain agar Indonesia tetap kokoh dan bertahan di tengah krisis global yang mengancam ekonomi negeri ini. Sumpah Pemuda membawa berita baik bahwa sampai saat ini kita masih disatukan oleh tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Persatuan dan Kesatuan merupakan langkah dasar kemajuan suatu bangsa.
            Akan tetapi,kenyataan berbicara lain. Moment Sumpah Pemuda, pemuda harusnya mengambil pelajaran untuk kemajuan bangsa ke depan, pemuda yang notabene generasi penerus untuk kemajuan bukan untuk terpecah belah. Mahasiswa saat ini dinilai cenderung melupakan sejarah. Kesan itu bisa dirasakan pada sebahagian mahasiswa. Disinilah sebenarnya fungsi organisasi pemuda dan kemahasiswaaan. Baiknya semua mahasiswa bisa turun serta aktif dalam ormawa, lalu fungsi pengkaderan harus terus ditingkatkan. Rasa cinta tanah air pemuda jaman sekarang juga dinilai masih cukup kurang. Banyak sekali yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cinta tanah air kita, contohnya dengan menggunakan batik,akan tetapi budaya fashion pemuda jaman sekarang lebih memilih untuk mengikuti budaya barat. Selain itu, tawuran antar pelajar maupun mahasiswa merajalela dimana-mana hanya dikarenakan perbedaan suku ataupun golongan. Lalu apa gunanya rumusan Sumpah Pemuda yang kedua yaitu “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia” ? Yang terakhir yaitu mengenai Bahasa persatuan kita, yaitu Bahasa Indonesia. Miris rasanya ketika pemuda yang notabene sebagai generasi penerus bangsa tidak menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan, melainkan mengadopsi bahasa-bahasa asing yang menurut mereka terlihat lebih gaul. Lantas kalo bukan kita semua yang melestarikan Bahasa Indonesia,siapa lagi? Apakah kita sudah mewujudkan Sumpah Pemuda dalam kehidupan kita sehari-hari?
            Dalam kehidupan sehari-hari, wujud cinta tanah air juga dapat berupa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan dengan sesame. Kebanyakan dari kita belakangan ini lebih suka menggunakan bahasa yang –kata banyak orang- disebut bahasa gaul. Misalnya seperti gue elo dibanding aku kamu. Pada 28 Oktober 1928 telah diikrarkan Sumpah Pemuda yang salah satunya dari tiga isinya ialah menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain bahasa gaul, bahasa yang dianggap lebih keren –kata anak muda- ialah bahasa Inggris. Kita tahu bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan kita boleh mempelajarinya, bahkan diajarkan di sekolah. Namun tetap saja bangsa kita adalah bangsa Indonesia, sudah semestinya bahasa kita adalah bahasa Indonesia. Bagaimana mungkin kita mengaku sebagai bangsa Indonesia jika kita malah jauh lebih fasih berbicara menggunakan bahasa bangsa lain dibanding bahasa kita sendiri.

Perwujudan lainnya adalah dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana kita tunduk kepada Sang Pencipta, menghargai sesama manusia, bersikap adil dan beradap, bermusyawarah, dan tidak membeda-bedakan stiap orang dapat juga dikategorikan sebagai perwujudan cinta tanah air. Hal-hal yang tersebut di atas merupakan hal-hal kecil dan sederhana. Namun justru itulah perwujudan cinta tanah air yang semestinya. Kita tidak harus selalu bertempur di medan perang untuk membuktikan kecintaan kita terhadap Indonesia. Namun mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah termasuk cinta kepada tanah air. Pengamalan Pancasila dikatakan sebagai bentuk cinta tanah air karena Pancasila merupakan ideologi nasional. Dan kita, sebagai bangsa Indonesia, tentunya berkewajiban untuk –tidak hanya menghafalkannya, tetapi juga- mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
            Ada lagi yang dapat kita lakukan untuk melawan keprihatinan kita terhadap penerapan Sumpah Pemuda,yaitu dengan menulis. Sebuah karya tulis bisa memmbangkitkan rasa cinta terhadap tanah air, misalnya saja melawan sms-an dengan bloger. Bisa juga dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang bisa mengangkat jiwa nasionalisme kita.
            Moviebox sebagai Inspiring Zone, akan mengadakan sebuah acara yang tentunya memberikan inspirasi kepada pemuda dalam upaya meningkatkan cita tanah air kita. Dalam hal ini akan ada beberapa acara yang harapannya dapat mewujudkan tujuan dari kegiatan itu sendiri. Peserta dapat belajar untuk menulis dan berbicara di sini.
            Akhir kemampuan menulis dan berbicara, itulah akhir dari Moviebox Inspiring Zone “Unity in Diversity”. Aplikasi nasionalisme dapat kita lakukan dengan  berbicara dan menulis. Semoga Moviebox dapat menjadi wadah bagi generasi penerus bangsa untuk dapat mempertahankan rasa nasionalisme kita kepada bangsa kita, Indonesia.


"LOMBA BLOG SISWA MAN4 JAKARTA"